4 Cara Menstabilkan Berat Badan Saat Bulan Puasa
foto;bertha/GARASIhealth
Jakarta, Bulan Ramadhan atau yang biasa disebut bulan puasa adalah bulan yang dinanti-nantikan umat muslim, tidak hanya di Indonesia tapi di seluruh dunia. Banyak orang yang menantikan bulan puasa bukan hanya ajang memperbaiki kualitas ibadah, namun juga sebagai momen untuk menurunkan berat badan.
Asupan makanan saat bulan puasa sangat penting untuk diperhatikan. Tetapi karena tidak dapat mengontrol asupan makanan, alih-alih malah berat badan yang meningkat.
Dokter spesialis gizi klinik, dr Dian Permatasari, MGizi, SpGK yang ditemui di Sky Loft Restaurant, Hotel All Seasons Jakarta, Thamrin, Jakarta Pusat, baru-baru ini, menuturkan langkah-langkah untuk menjaga berat badan agar tidak naik, yaitu:
1. Tidak Mengonsumsi Gorengan
Gorengan adalah makanan favorit pada saat berbuka. Namun kandungan lemak pada makanan ini sangat tinggi, terutama lemak jahat (lemak jenuh).
foto;bertha/GARASIhealth
"Gorengan memiliki tinggi kandungan lemak dari minyak goreng, yang akan menyumbang kalori tinggi pada tubuh dan memicu terjadinya lemak tubuh alias kegemukan," kata dr AR Inge Permadhi, MS, SpGK dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) seperti yang dikutip dari detikHealth beberapa waktu lalu.
Untuk menghindari penggunaan minyak goreng, dr Dian menyarankan untuk mengonsumi makanan yang tidak digoreng, seperti ditumis, direbus, atau dipanggang.
2. Mengurangi Porsi Makan
Saat berbuka biasanya menjadi momen balas dendam setelah seharian berpuasa. Hal ini lah yang biasanya menjadi penyebab berat badan meningkat dan kualitas kesehatan menurun.
dr Dian mengatakan bahwa asupan makanan itu harus berdasarkan pada pedoman gizi seimbang, yaitu terdiri dari karbohidrat, protein, vitamin, mineral, lemak, dan air. "Porsi kita makan dalam satu kali makan itu harus ada nasi, sayur-sayuran, buah-buahan, dan lauk pauk. Di luar itu air putih juga penting," tambahnya.
3. Mengurangi Konsumsi Gula
Ungkapan 'berbukalah dengan yang manis' bukan berarti boleh menyantap gula sesuka hati saat berbuka. Karena asupan gula berlebihan akan mengakibatkan kadar gula darah meningkat.
foto: bertha/GARASIhealth
Ada beberapa jenis makanan yang dapat dengan mudah menaikkan kadar gula darah. "Sebenarnya ada kategori indeks glikemik (angka potensi kenaikan kadar gula darah), yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Indeks glikemik yang tinggi itu seperti nasi. Kalau nasi yang kemarin itu kadar gulanya sudah rendah, tapi kalau yang baru matang itu tinggi. Sedangkan indeks glikemik rendah ini seperti sayur, buah-buahan, kacang-kacangan, dan telur," jelas dr Dian.
Pakar nutrisi Seala Septiani, SGz, MGizi baru-baru ini menganjurkan untuk asupan gula yang baik dapat mengonsumsi buah-buahan saja, karena gula yang terkandung di dalamnya adalah gula alami.
4. Olahraga
Olahraga sangat dianjurkan untuk menjaga tubuh tetap bugar selama berpuasa. Nilai plus yang dapat diambil dari olahraga adalah dapat menjaga berat badan, bahkan dapat menurunkannya. Karena lemak dalam tubuh dibakar saat berolahraga.
Menurut pengasuh konsultasi kesehatan GARASIhealth dr Michael Triangto, SpKO, olahraga yang dapat dilakukan saat berpuasa adalah olahraga yag ringan saja, seperti jogging, jalan sehat, atau olahraga ringan lainnya. Durasinya pun sebaiknya tidak berlebihan, kurang lebih cukup 30 menit.