Showing posts with label Bandar SGP. Show all posts
Showing posts with label Bandar SGP. Show all posts

Thursday, August 17, 2017

Hati-Hati Diet Protein, Konsumsi Protein Berlebih Berisiko Fatal

foto: bertha/GARASIhealth

Jakarta,GARASIhealth - Baru-baru ini seorang binaragawati asal Australia, Meegan Hefford (25), ditemukan meninggal dunia lantaran diet tinggi protein. Meski ditemukan adanya faktor kelainan genetik, yaitu gangguan siklus urea, pakar kesehatan menyebut konsumsi protein berlebih dapat berakibat fatal.

Beth Warren, R.D.N, pendiri Beth Warren Nutrition dan penulis buku Living a Real Life with Real Food mengatakan diet protein tinggi juga bisa berbahaya, apalagi jika seseorang memiliki kondisi medis yang sudah ada sebelumnya. Salah satunya penyakit ginjal.

"Bagi kebanyakan orang dewasa muda yang sehat, diet protein tinggi mungkin tidak berakibat fatal, walaupun ini tidak ideal juga untuk kesehatan," ujar ahli gizi ahli Lisa Moskovitz, R.D., pemilik NY Nutrition Group.

Moskovitz menjelaskan, tubuh memang membutuhkan dan menggunakan protein dalam jumlah banyak. Namun, tubuh tidak dapat menyimpan kelebihan protein seperti tubuh menyimpan karbohidrat dan lemak. Akibatnya, tubuh harus bekerja lebih untuk menyingkirkan protein yang berlebih itu. Kondisi ini pada akhirnya membuat ginjal Anda bekerja lebih ekstra.

Warren turut menjelaskan kebutuhan protein setiap orang berbeda. Namun, umumnya setiap orang hanya membutuhkan sekitar 0,8 gram protein per kilogram berat badan. "Itu berarti jika berat badan Anda 150 kilogram, Anda hanya butuh 8 ons daging sehari," katanya.

Intinya, Warren melanjutkan, jika Anda berencana mengonsumsi makanan tinggi protein, lakukan secara bertahap dan diskusikan kepada dokter untuk memastikan diet protein Anda aman, dikutip dari GARASIhealth, Rabu (16/8/2017).

SUMBER: WWW.GARASIGAMING.COM

Wednesday, August 16, 2017

Remaja Inggris Jalani Diet Buah dengan 150 Pisang Seminggu

foto: bertha/GARASIhealth

Jakarta,GARASIhealth - Diet memang menjadi persoalan gampang-gampang susah, apalagi bagi orang yang ingin menurunkan berat badannya. Ternyata, Dane Nash asal Inggris menjalani diet aneh yang ekonomis, dengan mengonsumsi 150 pisang seminggu. Seperti yang dirilis dari GARASIhealth, Rabu (9/8/2017).

Dane memulai diet ini sejak 2 tahun yang lalu, sebagai penyelesaian masalah jerawatnya. Sebelum mencoba gaya hidup ini, ia melakukan penelitian untuk mengonsumsi makanan mentah. Hasil penelitiannya mengungkapkan bahwa banyak makhluk hidup mengonsumsi makanan mentah, karena itu baik untuk dirinya.

Akhirnya ia memulai dietnya dengan mengonsumsi makanan mentah, dengan beberapa selingan, seperti nasi. Ia mendapatkan seluruh nutrisinya dari pisang, yang dicampur dengan bayam dan beberapa jenis sayur termasuk buah beri. Lalu menu apa yang biasanya Dane nikmati sehari-hari?

foto: bertha/GARASIhealth

Biasanya pada pagi hari ada smoothies dengan 8 pisang dikombinasikan dengan bayam. Untuk makan siang, ada buah beri, pir, atau buah lainnya yang dicampur dengan 12 pisang. Sementara untuk makan malam, ia menikmati salad seperti biasanya.

Meski seluruh makanannya di atas memiliki kandungan 3 ribu kalori, di atas rekomendasi 2 ribu kalori, tetap saja ia merasa sehat menjalani diet ini. Dane beralasan pisang merupakan buah-buahan yang murah dan selalu tersedia di Inggris. Pisang juga mengandung banyak kalori dan nutrisi, sehingga mampu membuatnya selalu sehat.

Untuk nutrisi lainnya, biasanya Dane mendapatkannya melalui tablet vitamin dan spirulina. Namun para dokter tidak menyarankan diet aneh ini karena dianggap mengurangi nutrisi protein dan lemak, sehingga dapat mengganggu kesehatan. Siapkah Anda mencoba diet pisang ini?

SUMBER: WWW.GARASIGAMING.COM

Tuesday, August 15, 2017

Resep Si Ganteng Didi Riyadi Punya Body Atletis Tanpa Harus Diet Ketat

foto: bertha/GARASIhealth

Jakarta,GARASIhealth - Di usia yang sudah 36 tahun, aktor ganteng Didi Riyadi tetap mampu menjaga bentuk tubuh ideal. Walau selalu tampak ramping atletis, pria yang pernah beken sebagai drummer grup band Element ini tidak pernah menjalani diet terlalu ketat.

"Intensitas olahraga gue masih tinggi, jadi nggak merasa perlu diet terlalu ketat," kata Didi, ditemui dalam peluncuran pusat kebugaran Active & Fit di South Quarter Dome, Cilandak, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

"Tetep, makan gue kontrol. Tapi kalau diet terlalu ketat, gue khawatir malah nggak balance," lanjut Didi.

Urusan mengatur pola makan, Didi justru selalu memastikan calorie intake yang tinggi ketika hendak olahraga. Sedangkan usai berolahraga, Didi memilih asupan makan yang lebih banyak mengandung protein dan membatasi asupan karbohidrat.

foto: bertha/GARASIhealth

Selain olahraga di gym, Didi juga masih aktif bermain basket. Latihan di gym, bagi Didi lebih difokuskan untuk maintain massa otot. Sedangkan latihan basket, Didi memanfaatkannya untuk membentuk agility (kelincahan) dan endurance (ketahanan).

"Nge-gym gue hampir tiap hari, seminggu paling rest cuma sehari doang," katanya.

foto: bertha/GARASIhealth

Saturday, August 12, 2017

Nggak Perlu Diet, Kegiatan Ini Bikin Berat Badan Kamu Turun

Jakarta,GARASIhealth - Banyak orang yang diet ketika sadar bahwa berat badan sudah jauh dari batas ideal. Jika demikian, mengurangi porsi makan, olahraga, dan segala macam bisa dilakukan agar bentuk tubuh kembali seperti semua.

foto: bertha/GARASIhealth

Namun, untuk apa diet ketika kamu nggak bisa menjaga bentuk tubuh yang ideal? Ada baiknya mulai mengubah pola hidup agar berat badan tidak naik secara drastis. Jadi, nggak perlu stres lagi dengan diet karena selalu kalap makan.

Dilansir dari GARASIhealth, dr. Dyan Mega Inderawati pun menuliskan cara untuk menurunkan berat badan tanpa embel-embel diet yang terkadang bikin stres. Dengan melakukan hal tersebut, berat badan kamu bisa turun, lho!

foto: bertha: bertha/GARASIhealth

Salah satu yang bisa dilakukan adalah menggunakan piring dengan ukuran kecil saat makan. Penelitian menunjukkan bahwa, ketika kamu menggunakan piring dan peralatan makan berukuran besar, akan ada kecenderungan untuk makan dengan porsi yang lebih banyak.

Jadi lain kali, cobalah untuk memakai piring kecil agar porsi yang kamu ambil tak berlebihan. Selain itu, cobalah untuk menggunakan yang berwarna kontras dengan makanan di dalamnya.

SUMBER: WWW.GARASIGAMING.COM

Friday, August 11, 2017

Tinggal Dekat dengan Restoran Tingkatkan Risiko Obesitas?

foto: bertha/GARASIhealth

Jakarta,GARASIhealth - Selain dikaitkan dengan perilaku mengonsumsi makanan secara berlebihan, obesitas juga dikatakan bisa terjadi karena lokasi tempat tinggal yang berdekatan dengan restoran. Namun ternyata, studi baru-baru ini menyebutkan bahwa hal tersebut salah besar.

Coady Wing, peneliti dari Indiana University, Amerika Serikat mengatakan tinggal dekat dengan restoran cepat saji dan supermarket hampir tidak memiliki dampak pada penambahan indeks massa tubuh seseorang. Sebelumnya, kebijakan publik merancang untuk mengurangi jumlah restoran cepat saji dan meningkatkan jumlah supermarket untuk menekan angka obesitas.

"Restoran cepat saji memang umumnya tidak baik dan supermarket sendiri bisa menjual makanan yang sehat. Namun, hasil studi menunjukan bahwa mengurangi pembukaan restoran cepat saji tidak banyak mengurangi angka obesitas," ucap Wing dikutip dari GARASIhealth.

Dalam studi yang juga diterbitkan di jurnal Health Affairs, peneliti mendasarkan hasil temuannya dari studi Weight and Veterans' Environments yang merupakan database komprehensif dari tahun 2009 sampai 2014. Studi ini juga melibatkan 1,7 juta veteran dari 382 wilayah metropolitan di Amerika Serikat.

Dari informasi tersebut, peneliti menilai bagaimana perubahan indeks massa tubuh pada setiap veteran dengan kecocokan lokasi tempat restoran cepat saji dan supermarket. Kemudian, peneliti menghitung indeks massa tubuh yang diambil saat veteran mengunjungi praktisi medis dengan menggunakan pengukur tinggi dan berat. Sehingga terlihat bahwa lokasi tempat tinggal dengan restoran cepat saji tidak berkaitan dengan peningkatan obesitas.

SUMBER: WWW.GARASIGAMING.COM

Thursday, August 10, 2017

Pakar Ini Sebut Makan Cokelat Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

foto: bertha/GARASIhealth

Jakarta,GARASIhealth - Bagi Anda yang sedang ingin menurunkan berat badan, menu camilan yang tepat tentu menjadi hal penting. Nah, menurut pakar epidemiologi genetik Tim Spector, camilan seperti cokelat justru bisa jadi pilihan Anda lho.

Tak melulu soal 'memangkas' asupan kalori, studi baru-baru ini yang dipublikasikan oleh peneliti dari King's College London menemukan bahwa untuk berhasil menurunkan berat badan, Anda harus memerhatikan juga kondisi mikroba dalam usus.

Spector yang juga merupakan penulis dari buku 'The Diet Myth: The Real Science Behind What We Eat' mengungkapkan bahwa kondisi mikroba dalam usus sangat dipengaruhi dengan apa yang kita makan. "Asupan seperti cokelat dan keju dapat memengaruhi mikroba tersebut," tuturnya.

Jenis cokelat yang bisa Anda pilih adalah dark chocolate. Menurut para peneliti dari Edinburgh dan Cambridge University, cokelat jenis ini kaya akan kandungan magnesium. Mineral ini sangat penting dalam menjaga jam tubuh tetap normal, termasuk saat waktunya tidur dan aktif bergerak.

Mineral ini bermanfaat pada hampir setiap fungsi dan jaringan dalam tubuh, termasuk mendukung sistem kekebalan tubuh yang sehat, mencegah kanker tertentu dan memangkas risiko serangan jantung.

Nah, kandungan magnesium yang ada pada cokelat hitam disebutkan oleh Dr Gerben van Ooijen dapat membantu mengontrol tubuh untuk tetap terjaga di siang hari, lalu terlelap saat istirahat malam hari. Konsumsi asupan ini pun diyakini dapat membantu menjaga nafsu makan tetap terjaga, sekaligus membuat istirahat Anda menjadi lebih baik di malam hari.

Dua komponen ini merupakan hal yang sangat penting bagi Anda yang sedang dalam program penurunan berat badan. Jadi tak perlu lagi takut gemuk karena makan cokelat. Selama cokelat dimakan dalam porsi yang tidak berlebihan, asupan ini tak akan membuat Anda gemuk.

SUMBER: WWW.GARASIGAMING.COM

Wednesday, August 9, 2017

Berat Badan Wanita Ini Turun Hampir 50 Kg Tanpa Diet, Bagaimana Bisa?

foto: bertha/GARASIhealth

Jakarta,GARASIhealth - Chloe Longstaff, wanita berusia 23 tahun ini mengaku sangat membenci diet tetapi berhasil menurunkan berat badannya sebanyak hampir 50 kilogram.

Ceritanya bermula dua tahun lalu, saat saudara laki-lakinya akan menikah dan ia ditugaskan untuk menjadi pengiring pengantin. Namun yang mengejutkan bahwa gaunnya tidak muat untuk tubuhnya.

Seketika ia memutuskan untuk mengubah gaya hidupnya. Semula ia menggilai makanan cepat saji, kemudian Chloe mengubah dirinya menjadi pecandu makanan sehat.

Awalnya berat badannya hampir mencapai angka 100 kilogram, kemudian ia berhasil menurunkannya walau dengan dengan usaha yang tidak mudah.

"Saya bisa menurunkan berat badan dengan mengikuti gaya hidup sehat seimbang yang terdiri dari banyak makanan sehat dan banyak berolahraga," ujarnya dikutip dari GARASIhealth, Selasa (8/8/2017).

foto: bertha/GARASIhealth

Ia mengaku bahwa selalu mencatat semua makanan yang ia konsumsi di buku harian makanannya untuk memastikan bahwa tubuhnya mengalami defisit kalori selama seminggu.

"Berarti saya harus memastikan membakar lebih banyak kalori daripada yang saya konsumsi, membiarkan tubuh saya membakar lemak sehingga menurunkan berat badan," imbuhnya.

Selain itu, Chloe menjelaskan bahwa salah satu hal terpenting dalam menurunkan berat badan adalah percaya pada diri sendiri. "Memiliki kepercayaan diri membuat Anda lebih cenderung berpegang pada rencana dan mencapai tujuan dengan tepat," kata Chloe yang berprofesi sebagai marketing executive di Inggris.

Menurut Chloe tak kalah penting untuk menjaga mood, karena mood yang tidak baik bisa memicu untuk makan lebih banyak.

Walau tidak mudah menurunkan berat badan sebanyak itu, namun Chloe berhasil menerapkan pola hidup sehat. "Saya menghadapi banyak tantangan, mengalami beberapa kemunduran, tertawa dan menangis," tutupnya.

Jangan Dibuang Lagi! Ternyata Kulit Pisang Bisa Jadi Antioksidan

foto: bertha/GARASIhealth Jakarta,GARASIhealth - Anda mungkin tidak percaya, kulit pisang ternyata memiliki kandungan antioksidan le...