Showing posts with label GARASI HEALTH. Show all posts
Showing posts with label GARASI HEALTH. Show all posts

Tuesday, August 29, 2017

Jangan Dibuang Lagi! Ternyata Kulit Pisang Bisa Jadi Antioksidan

foto: bertha/GARASIhealth


Jakarta,GARASIhealth - Anda mungkin tidak percaya, kulit pisang ternyata memiliki kandungan antioksidan lebih tinggi dari daging buahnya. Kulit pisang mengandung aktivitas antioksidan yang tinggi dibanding daging buahnya.

Senyawa antioksidan flavoniod yang terkandung pada pisang berpotensi sebagai antioksidan tinggi.

Adanya kandungan antioksidan yang tinggi menjadi inspirasi bagi mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga membuat minuman menyegarkan yang kaya antioksidan.
Tim yang terdiri atas Dian Retno, Alistya Rizky, Alfis Zahroh, Lia Ahyuni, dan Istianah memberikan nama minuman ini, Bapeelon Tea (Banana Peel and Cinnamon Tea).

Keberhasilan inovasi minuman dituangkan dalam proposal Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKMK) dan telah lolos dari penilaian Dikti untuk memperoleh dana dari program PKM Kemenristekdikti tahun 2016-2017.

Cara pembuatan



Cara membuat Bapeelon Tea ini cukup praktis. Pertama, pilih dan cuci kulit pisang. Bagian dalam kulit pisang dipilih atau diambil. Lalu dikeringkan menggunakan oven. Kulit pisang yang sudah kering kemudian dibuat serbuk.


Hasil serbuk ini diseduh bersama serbuk kayu manis. Kemudian diberikan tambahan gula secukupnya. Bapeelon Tea siap dikemas dan diminum. Minuman ini cocok diminum di segala usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa.


”Selain menyehatkan, minuman ini harganya relatif murah. Cukup seharga Rp 5.000 sudah dapat memeroleh minuman segar isi 300 ml dalam kemasan botol,” kata Dian, Selasa (29/8/2017).

SUMBER: WWW.GARASIGAMING.COM

Monday, August 28, 2017

Waspada! Diet Kolesterol Baik Terlalu Tinggi Picu Resiko Kematian

foto: bertha/GARASIhealth


Jakarta,GARASIhealth - Ada dua macam kolesterol dalam tubuh, yaitu high-density lipoprotein (HDL) yang dikenal sebagai kolesterol baik dan low-desity lipoprotein (LDL) yang dikenal sebagai kolesterol jahat. Nah HDL ini umumnya diketahui bermanfaat untuk tubuh.


Namun, menurut studi yang dilakukan para peneliti di Denmark HDL yang terlalu tinggi tampaknya juga tidak baik. Peneliti mengatakan bisa ada risiko kematian yang jadi lebih tinggi.


"Kolesterol merupakan zat lemak yang dikenal sebagai lipid dan penting untuk fungsi tubuh. Tapi kadar kolesterol baik yang tinggi bisa memicu risiko kematian dibandingkan dengan kadar yang normal," ucap Borge Nordestgaard, profesor di University of Copenhagen.


Dalam studinya, peneliti menganalisis 116.000 orang selama enam tahun. Hasilnya, peneliti mendapatkan 10.500 kematian akibat kadar kolesterol baik yang tinggi dalam darahnya.


Untuk pria, ditemukan tingkat kolesterol baik yang sangat tinggi memiliki risiko kematian hingga 106 persen dibandingkan orang dengan tingkat HDL yang normal. Sedangkan, pada wanita ditemukan risiko kematian hingga 68 persen lebih tinggi dibandingkan orang dengan tingkat yang normal.


Orang dengan kadar HDL yang sedang dalam darahnya memiliki risiko kematian yang lebih rendah. Kadar normal pada pria yaitu di tingkat 1,9 mmol/L. Sementara pada wanita adalah 2,4 mmol/L.


"Tampaknya perlu penghapusan fokus HDL sebagai indikator kesehatan yang penting dalam sebuah penelitian di rumah sakit," pungkas Nordestgaard.

SUMBER: WWW.GARASIGAMING.COM

Sunday, August 27, 2017

Makan Cokelat Bisa Bikin Kurus, Benarkah?

foto: bertha/GARASIhealth

Jakarta,GARASIhealth - Setiap cewek pasti mendambakan miliki badan yang sehat. Tak hanya itu, tubuh yang enak dilihat pun bisa menjadi salah satu hal yang diimpikan oleh kaum hawa. Namun, bisakah cokelat bikin berat badan turun?

Dilansir dari GARASIhealth, dr. Adithia Kwee menuliskan bahwa beberapa orang menghindari konsumsi cokelat karena takut mengalami kegemukan. Padahal, nggak semua jenis cokelat bisa bikin gemuk, lho! Cokelat hitam, misalnya.

Meski miliki rasa yang lebih pahit, namun cokelat tersebut ternyata miliki sejuta manfaat untuk tubuh. Cokelat hitam justru menurunkan kadar asam emak dalam darah yang baik untuk menurunkan berat badan.

Tak sampai sana, cokelat hitam juga bisa menurunkan kadar kolesterol jahat dan menaikan kadar kolesterol baik, lho! Jadi, jangan takut gemuk saat mengonsumsi cokelat ini, ya. Berat badan kamu tak akan bertambah kok.

Namun, tentu saja ada syaratnya agar tubuh nggak gemuk meski makan cokelat, yakni tak mengonsumsinya secara berlebihan.

SUMBER: WWW.GARASIGAMING.COM

Saturday, August 26, 2017

Olahraga ala Model Seksi Miranda Kerr Demi Dapatkan Bentuk Tubuh Impian

foto: bertha/GARASIhealth

Jakarta,GARASIhealth - Saat ada waktu senggang, ibu satu anak yang juga sering menjadi model pakaian dalam, Miranda Kerr, melakukan olahraga. Hal itu dilakukannya demi menjaga kesehatan serta tubuh yang menjadi aset penting baginya.

"Aku olahraga tergantung jadwal. Namun aku melakukan aktivitas ini sebaik mungkin. Paling tidak, aku berolahraga empat hingga lima kali seminggu. Usai olahraga, aku merasa lebih baik," kata Kerr.

Mantan istri Orlando Bloom ini tak butuh waktu lama untuk berolahraga. Minimal dia akan menghabiskan waktu 20-30 menit melakukan yoga, pilates, dan renang.

foto: bertha/GARASIhealth

"Aku juga senang jalan-jalan atau lari bersama anjingku. Satu lagi aku juga senang skipping, itu olahraga yang fun," tutur wanita yang pernah menjadi Angels Victoria's Secret ini mengutip GARASIhealth, Sabtu (26/8/2017).

Kerr memang memandang olahraga bukanlah sebuah kewajiban, tapi kebutuhan. Itu sebabnya dia memilih aktivitas yang memang disukai. Jika tidak suka, tentu bakal mudah bosan.

"Bagiku, konsistensi adalah kunci. Yang penting, tetaplah aktif setiap hari dan berjalanlah sebanyak mungkin," sarannya.

SUMBER: WWW.GARASIGAMING.COM

Friday, August 25, 2017

5 Penyebab Berat Badan Tak Kunjung Turun

foto: bertha/GARASInews

Jakarta,GARASIhealth -  Sudah mengurangi beberapa jenis makanan dan rutin olahraga, tapi berat badan tak kunjung turun? Jika hal itu terjadi pada Anda, bisa jadi ada faktor lain yang membuat bobot tak berkurang.

Berikut lima faktor yang terlupakan tapi mampu membuat berat badan tak turun, mengutip GARASIhealth, Jumat (25/8/2017).

Tubuh membutuhkan cairan untuk memecah lemak di tubuh. Bila pasokan cairan saja kurang, sulit bagi tubuh untuk melakukan proses biologis tersebut. Oleh karena itu, guna mendorong pemecahan lemak dalam tubuh, pastikan tubuh selalu terhidrasi.

Menurunkan berat badan bukan berarti sama sekali tidak mengonsumsi lemak sehat. Sebuah studi mengungkapkan orang yang mengonsumsi lemak sehat secukupnya terbukti mengalami penurunan berat badan daripada yang diet rendah lemak. Kehadiran lemak membantu menjalankan fungsi tubuh sehari-hari.

Bisa jadi penurunan berat badan tidak terjadi karena memang tubuh tidak perlu lebih kurus karena memang sudah langsing.


Keinginan menurunkan berat badan kerap dipicu oleh tekanan sosial. Saat ini anggapan ideal adalah yang memiliki indeks massa tubuh 16. Padahal angka ini menurut WHO masuk katergori sangat kurus.

Mindfulness yakni tindakan memusatkan perhatian pada momen saat ini kerap dilupakan. Padahal aktivitas ini mampu mengurangi stres dan memperbaiki kesehatan secara keseluruhan.

Orang yang menjalani mindfulness, salah satunya dengan meditasi, terbukti membuat hormon dalam tubuh seimbang dan jumlah kortisol dalam darah menurun. Kondisi sehat seperti ini membuat tubuh lebih mudah menurunkan berat badan.

Bila asupan protein berlebih, tubuh akan menyimpannya dalam bentuk lemak. Tak heran ya bila berat badan tak kunjung turun bila kebiasaan konsumsi protein berlebihan dalam sehari.

SUMBER: WWW.GARASIGAMING.COM

Thursday, August 24, 2017

Olahraga Tepat untuk Ratakan Perut Buncit

foto: bertha/GARASIhealth

Jakarta,GARASIhealth- Pemilik perut buncit kerap bertanya-tanya, olahraga apa yang paling efektif untuk meratakan bagian tengah tubuhnya itu. Studi terbaru mengungkapkan, olahraga aerobik--seperti lari, renang, joging--efektif membakar lemak di perut.

Peneliti dari Duke University Medical Center, Amerika Serikat dalam studi ini membandingkan efektivitas olahraga aerobik dengan latihan beban dalam membakar lemak perut. Hasilnya latihan aerobik secara signifikan mengurangi lemak perut dan lemak hati.

Terbukti lewat studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Physiology ini orang berlebihan berat yang melakukan olahraga aerobik, membakar 67 persen lemak lebih banyak dibanding latihan beban mengutip GARASIhealth, Kamis (24/8/2017).

"Latihan beban merupakan olahraga yang baik dalam meningkatkan kekuatan dan massa tubuh tanpa lemak. Namun, bagi yang kelebihan berat badan, aerobik adalah pilihan yang lebih baik karena membakar kalori lebih banyak," kata salah satu peneliti yang juga dokter spesialis kedokteran olahraga, Cris Slentz.

Partisipan yang terlibat dalam studi ini sebanyak 196 orang berat badan berlebih usia 60-70 tahun. Mereka dibagi dalam tiga kelompok yakni aerobik, latihan beban, dan gabungan keduanya selama delapan bulan.

Kelompok yang latihan aerobik dengan lari 19 km per minggu. Kelompok dua latihan beban tiga set dengan 8-12 repetisi tiga kali seminggu. Kelompok ketiga menggabungkan lari dan latihan beban.

Hasilnya, kelompok ketiga memiliki hasil yang hampir sama dengan yang rutin melakukan latihan aerobik.

SUMBER: WWW.GARASIGAMING.COM

Wednesday, August 23, 2017

Ini Tanda-tanda Anda Tak Perlu Lagi Diet Turunkan Berat Badan

foto: bertha/GARASIhealth

Jakarta,GARASIhealth - Mungkin ini adalah yang kesekian kali Anda mencoba untuk menurunkan berat badan dan membentuk badan yang ideal. Hanya saja Anda masih belum merasa puas dengan perjuangan yang Anda lakukan. Pasalnya penurunan berat badan tidak selalu ditandai secara fisik.

Dikutip dari GARASIhealth, berikut tanda-tanda lain yang wajib diketahui apakah Anda telah mencapai berat badan ideal atau belum. Apa saja tandanya? Lihat di sini.

Merasa baik secara fisik adalah pertanda pertama dari berat ideal Anda. Anda memiliki cukup energi dan tidak mengalami kelesuan serta kelelahan sepanjang hari.

foto: bertha/GARASIhealth

Pada orang gemuk tentu menghadapi lebih banyak tantangan kesehatan ketimbang orang yang memiliki berat badan ideal, mulai dari obesitas hingga nyeri sendi.

Jika Anda hampir mendekati tujuan Anda, maka inilah saatnya berhenti memijakkan kaki di atas timbangan. Artinya Anda sudah berdiri pada berat ideal Anda.

foto: bertha/GARASIhealth

Jika Anda tidak melihat penurunan berat badan lebih lanjut, itu berarti tubuh Anda telah mencapai berat badan yang ideal. Sekarang pertahankan agar tetap bugar dan sehat.

Memang ada hari di mana kita merasa lelah. Tapi jika ini tidak sering terjadi pada Anda, itu berarti Anda memiliki berat badan ideal, yang membuat Anda energik sepanjang hari.

Berat badan yang tepat tidak hanya membuat Anda tetap sehat dan aktif, namun juga meningkatkan metabolisme tubuh Anda.

SUMBER: WWW.GARASIGAMING.COM

Tuesday, August 22, 2017

Meskipun Kurus, Wanita yang Rutin Konsumsi Junk Food Berisiko Kanker

foto: bertha/GARASIhealth

Jakarta,GARASIhealth - Tubuh kurus biasanya memiliki risiko yang rendah terhadap penyakit, termasuk kanker. Namun, studi baru-baru ini menyebut dengan rutin mengonsumsi junk food, wanita bertubuh kurus memiliki risiko kanker.

"Mengonsumsi makanan tinggi energi dan rendah nutrisi seperti junk food memiliki kontribusi sebanyak 10 persen meningkatkan kanker. Meskipun wanita tersebut memiliki badan yang kurus," ucap Prof Cyntia Thomson dari University of Arizona selaku ketua studi.

Studi yang juga diterbitkan di jurnal Academy of Nutrition and Dietetics ini melibatkan 90 ribu wanita pasca menopause di Amerika. Dalam studinya, peneliti berfokus pada dietary energy density (DED) atau ukuran kualitas makanan yang berkaitan kalori dan nutrisi.

Hasilnya, risiko kanker pada wanita kurus yang rutin mengonsumsi junk food sama halnya dengan risiko kanker pada orang obesitas.

"Penemuan ini menjelaskan bahwa hanya mengontrol berat badan saja tidak mencegah kanker yang berkaitan dengan obesitas jika wanita mengonsumsi makanan yang tinggi energi dan rendah nutrisi," imbuh Prof Cyntia dikutip dari GARASIhealth.

Lebih lanjut, risiko kanker pada wanita bertubuh kurus, dicurigai sebagai akibat tingkat DED yang tinggi sehingga menyebabkan disregulasi metabolisme. Prof Chyntia juga menambahkan bahwa diperkirakan sekitar 30 persen risiko kanker akibat DED yang tinggi dapat dicegah dengan melakukan perubahan pola makan.

SUMBER: WWW.GARASIGAMING.COM

Monday, August 21, 2017

Demi Lingkungan, Urusan Diet Davina Veronica Pilih Jadi Peskatarian

foto: bertha/GARASIhealth


Jakarta,GARASIhealth - Komitmen seorang Davina Veronica untuk menjaga lingkungan dari keterancaman membuat wanita 38 tahun ini fokus pada gaya diet yang ramah lingkungan. Saat ini, ia memilih menjadi peskatarian atau pescetarian.


Peskatarian adalah pilihan diet seperti vegetarian, yang menghindari konsumsi produk hewani, dengan pengecualian tetap makan ikan.


"Saat ini saya sudah nggak makan daging, tapi masih jadi peskatarian karena makan ikan doang. Susu sapi pun sudah nggak minum, gantinya susu almond. Kalau bisa nanti benar-benar jadi vegan, karena aku mau komitmen dengan perlindungan lingkungan dan binatang, yang selama ini banyak dikonsumsi manusia dan memicu kerusakan lingkungan," tuturnya.


Saat ditemui dalam acara Borneo Orangutan Survivor (BOS) Foundation di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (20/8/2017), Ketua Umum Garda Satwa dan model ini juga menerapkan diet untuk menjaga kesehatan fisiknya secara pribadi.


"Di usia sekarang, aku juga mulai kurangin gula. Contohnya dengan kurangin nasi karena gulanya tinggi banget. Untuk asupan karbo aku pilih 'sweet potato' yang sesuai golongan darahku yang O," pungkas wanita yang rutin latihan crossfit dan cardio tersebut.

foto: bertha/GARASIhealth

SUMBER: WWW.GARASIGAMING.COM

Sunday, August 20, 2017

Frustrasi dengan Lemak Perut yang Membandel? Ikuti Saran Dokter Ini

foto: bertha/GARASIhealth

Jakarta,GARASIhealth - Dibandingkan timbunan lemak di bagian tubuh lain, lemak di perut termasuk paling sulit untuk disingkirkan. Lemak di perut juga menyebabkan berbagai masalah seperti penyakit jantung, hipertensi, kolesterol tinggi, kanker, diabetes dan lain-lain.

Menurut dr Michael Triangto, SpKO, spesialis kedokteran olahraga sekaligus direktur Klinik Slim and Health RS Mitra Kemayoran, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengukur lingkar perut untuk melihat komposisi lemak, otot dan isi perut.

"Dengan demikian kita harus berolahraga yang ditujukan untuk mengurangi massa lemak, mengencangkan massa otot namun tidak berlebihan dan mengatur pola makan," tutur dr Michael.

Lanjut dr Michael, agar nafsu maka tidak berlebihan, sebaiknya kurangi sedikit intensitas olahraga sehingga pada saat yang sama akan mampu mengurangi asupan makanan.

Kemudian untuk latihan, dr Michael menganjurkan perbanyak jalan cepat namun pastikan kedua lengan terayun ke depan dan belakang sehingga perut terputar ke kanan dan kiri. Di samping itu lakukan latihan perut yang sederhana misal reverse crunch yang dapat dilakukan di luar gym misalnya saat duduk di kursi kerja ataupun sofa.

"Jangan lupa untuk mengukur lingkar perut tersebut secara berkala sehingga keberhasilannya benar terukur bukan hanya dirasakan," ujar dr Michael.

SUMBER: WWW.GARASIGAMING.COM

Saturday, August 19, 2017

Cara Menghilangkan Perut Buncit Meski Badan Sudah Kurus

foto: bertha/GARASIhealth


Jakarta,GARASIhealth - Memiliki tubuh kurus memang idaman banyak orang, tapi kalau punya perut yang buncit? Aduh, engga banget deh.


Penyebabnya pun beragam, paling sering terjadi adalah karena adanya penumpukan lemak (visceral fat). Dikutip dari GARASIhealth, Jumat (18/8/2017), ada beberapa usaha yang bisa dilakukan dalam menghilangkan timbunan lemak tersebut. Ini dia caranya:


Menurut Palm Beach State University, lemak trans adalah penyumbang terbesar dalam bentuk perut yang menggelambir. Makanan yang digoreng, kue kering, dan biskuit adalah salah satu unsur makanan yang tidak baik untuk sering dikonsumsi.


Selama seminggu ke depan, catat apa yang tergolong makanan terlarang dan jadikan sebagai bahan evaluasi ke depan.


Setelah mengevaluasi sumber kalori yang diterima, kini saatnya menerapkan pola makan sehat. Mulai masukan sayuran, buah-buahan dan makanan lainnya yang terbebas dari lemak jahat dalam menu harian Anda.


Mustahil rasanya jika ingin menghilangkan lemak tanpa berolahraga. Lakukan jalan cepat, jogging, atau bersepeda di lingkungan sekitar rumah. Menurut Journal of Obesity in 2011, jalan cepat sebaiknya dilakukan minimal selama 30 menit.


Selain berjalan kaki dan bersepeda, Anda juga harus melatih kekuatan guna membentuk tubuh dengan melakukan push up, squad, atau step up.

SUMBER: WWW.GARASIGAMING.COM

Jangan Dibuang Lagi! Ternyata Kulit Pisang Bisa Jadi Antioksidan

foto: bertha/GARASIhealth Jakarta,GARASIhealth - Anda mungkin tidak percaya, kulit pisang ternyata memiliki kandungan antioksidan le...